Dasar dasar kelistrikan sangat diperlukan saat seseorang akan terjun atau praktek pembuatan atau perbaikan pesawat elektronika atau yang berhubungan dengan kelistrikan.
Memahami dasar dasar kelistrikan sangat dianjurkan sebelum melangkah lebih dalam untuk praktek atau menyentuh benda benda yang membutuhkan arus listrik agar dapat bekerja.
Sebagai contoh adalah untuk perbaikan atau service tv, maka dasar kelistrikan ini harus dimiliki oleh seseorang yang akan terjun dalam dunia service pesawat tv.
Di dalam pesawat tv sangat banyak berhubugan dengan listrik atau arus lemah.
Jadi apa saja hal yang harus dipelajari atau dipahami sebelum melakukan perbaikan televisi?. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas terlebih dahulu tingkatan listrik yang digunakan pada pesawat tv.
Pesawat tv menggunakan sumber listrik yang berasal dari PLN atau sejenisnya. Dimana tegangan listrik yang dibutuhkan antara 100 – 240 Volt.
Tegangan tersebut masih berupa tegangan AC atau tegangan bolak balik, Dimana tegangan listrik tersebut dapat menimbulkan kejutan atau nyetrum dalam istilah sehari hari.
Untuk itu , dasar kelistrikan ini haru diketahui dan dipahami terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh dalam praktek service tv.
Cara paling sederhana untuk mendeteksi tegangan listrik dari sumber PLN atau sejenisnya yang dapat menimbulkan kejutan atau nyetrum adalah dengan menggunakan sebuah bantuan alat yang disebut Test Pen. Dengan alat Test Pen maka dapat diketahui kabel atau jalur mana yang nyetrum.
Selain itu , hal kedua yang perlu dipelajari dan dipahami adalah cara mengukur besar tegangan listrik sumber dari PLN atau sejenisnya.
Dengan bantuan sebuah alat multimeter, maka kita dapat mendeteksi apakah sudah ada tegangan listrik sebesar yang dibutuhkan oleh suatu perangkat elektronika atau elektrik.
Namun sebelum anda menggunakan alat ukur multimeter, sebaiknya pahami cara menggunakan alat multimeter dengan baik. Karena jika tidak paham, maka dapat menyebabkan kerusakan pada alat multimeter tersebut.
Dalam kelistrikan dikenal 3 jenis jalur, yakni jalur fasa atau yang nyetrum, jalur netral, dan jalur ground atau arde.
Jalur fasa ini jika di sentuh dengan menggunakan alat Test Pen, maka tespen akan menyala. Sedangkan jalur netral dan jalur ground jika disentuh dengan Test Pen tidak akan menyala.
Fungsi dari jalur fasa ini yang memberikan arus dan tegangan listrik pada peralatan elektrik atau elektronik.
Fungsi dari jalur netral adalah sebagai referensi atau rujukan bagi jalur fasa.
Sedangkan fungsi jalur ground atau arde adalah untuk menghindari loncatan listrik yang berasal dari jalur fasa ke jalur netral.
Namun dalam prakteknya seringkali antara jalur netral dan ground di jadikan satu jalur alias disambung.