Baterai adalah sebuah benda yang bisa menyimpan energi listrik dalam waktu dan kapasitas tertentu. Kapasitas yang dimaksud adalah Tegangan dengan satuan Volt dan Arus dengan satuan Ampere. sedangkan untuk kapasitas baterai biasanya dinyatakan dalam mAh(mili Ampere hour) atau kWh(kilo Watt hour).
Nah baterai tersebut umumnya memiliki nilai tegangan ada yang 1,5 volt sampai 9 volt dan arus listrik 1000-1500 mAh. Sedangkan untuk satuan Daya adalah Wh(Watt hour), maksudnya adalah seberapa besar kemampuan sebuah baterai dapat digunakan untuk menyalakan sebuah benda elektronik dalam 1 jam.
Perhitungan Daya sendiri adalah dengan rumus Daya =Tegangan X Arus, misalnya pada baterai diatas dihitung total Daya nya adalah 1,5 volt X 1Ah(1000 mAh) = 1,5 Watt hour. Artinya bahwa baterai tersebut memiliki kapasitas daya 1,5 Watt dalam 1 jam.
Jadi jika baterai tersebut digunakan untuk menyalakan sebuah peralatan elektronik yang memiliki daya 1 Watt, maka dalam 1 jam listrik akan habis.

Diatas adalah sebuah gambar contoh macam macam baterai yang banyak digunakan secara umum. Selain baterai diatas , masih ada jenis baterai lainnya.
Pada dasarnya baterai terdiri dari dua macam yakni baterai primer yaitu baterai yang hanya bisa dipakai sekali saja atau single use battery yakni baterai yang tidak bisa di isi ulang. Dan baterai skunder atau baterai yang bisa digunakan berkali kali alias bisa di isi ulang.
Berikut ini adalah contoh baterai primer yang umumnya banyak dijual di warung dan toko toko sekitar kita.

Baterai tersebut hanya bisa dipakai sekali saja, alias jika sudah habis isi listriknya maka akan dibuang dan tidak bisa diisi ulang. Pada gambar diatas adalah contoh beberapa baterai yang umum dipakai untuk peralatan elektronik seperti jam,mainan,radio,komputer dan peralatan elektronik lainnya.
Kemudian dibawah ini adalah contoh gambar baterai yang dapat dipakai secara berulang ulang atau bisa di isi ulang jika isi listriknya sudah habis.

Pada gambar diatas adalah contoh beberapa baterai yang khusus dipakai untuk peralatan elektronik canggih yang umumnya membutuhkan arus listrik besar seperti laptop,hp atau ponsel,radio komunikasi,alat alat kedokteran dan lainnya. Umunya jenis baterai sekunder ini memiliki kapasitas penyimpanan arus lisrik yang besar antara 1000 mAh-10.000 mAh bahkan untuk saat sekarang di era teknologi mobil listrik bisa memilik kapasitas baterai hingga 50 kWh atau sama dengan 50.000 Ah atau 50.000.000 mAh, sangat besar sekali bukan.
Selain jenis baterai diatas terdiri dari baterai primer dan sekunder berdasarkan cara pakainya, baterai di bagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat baterai tersebut.
1.Baterai Seng Karbon (Zinc-Carbon)
Baterai jenis ini adalah yang paling sering dijumpai dan dikenal karena hampir dijual bebas di warung warung terdekat. Disebut baterai seng karbon karena terbuat dari Zinc sebagai pembungkus baterai sekaligus terminal negatif.

Sementara untuk terminal positifnya terbuat dari batang karbon. Baterai Zinc-Carbon ini sering juga disebut sebagai baterai Heavy duty. Dibandingkan dengan jenis-jenis baterai lain, baterai jenis ini harganya relatif lebih murah.
2.Baterai Lithium
Meskipun tergolong sebagai baterai single use atau sekali pakai, namun jenis baterai ini adalah jenis yang paling tahan lama. Daya tahan baterai ini bahkan bisa mencapai 10 tahun. Tak hanya itu, baterai ini juga mampu bekerja pada suhu yang rendah.

Bentuk baterai Lithium ini menyerupai uang koin, berbentuk bulat. Karena itu, orang pada umumnya menyebut baterai ini sebagai baterai kancing atau baterai uang logam. Ketahanan baterai Lithium yang tinggi membuat baterai ini sering digunakan pada jam tangan serta memori backup komputer.
3.Baterai Alkaline
Dari segi bentuk, baterai ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan jenis baterai seng karbon. Namun, keduanya berbeda dari segi daya tahan, karena baterai alkaline ini daya tahannya lebih lama.

Baterai Alkaline ini menggunakan elektrolit dari Pottasium hydroxide, dimana di dalamnya terdapat kandungan zat alkali sehingga penamaannya pun disebut baterai Alkaline. Karena memiliki daya tahan yang lebih lama, maka harga jenis baterai ini pun lebih mahal dibandingkan baterai zinc karbon.
4.Baterai Zinc Air Cell
Jenis baterai ini mungkin kurang begitu familiar karena hanya digunakan pada alat bantu dengar saja. Baterai jenis ini memiliki sifat yang cukup tahan lama.

Baterai Zinc Air Cell ini juga sedikit berbeda dengan jenis baterai lain karena hanya mempunya anoda. Sementara bagian katoda baterai ini hanya memanfaatkan dari udara sekitar.
5.Baterai Silver Oxide
Jenis terakhir adalah baterai silver oxide. Jenis baterai ini adalah baterai yang harganya paling mahal diantara baterai single use lainnya. Ini karena baterai ini dibuat dari bahan pembuatnya yaitu perak (silver).

Meskipun begitu kualitasnya tak bisa dianggap remeh, karena dengan bentuk yang dibuat kecil, baterai ini justru dibuat untuk bisa menghasilkan energi yang cukup tinggi.
1.Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai jenis ini diklaim sama unggulnya dengan jenis baterai Ni-Cd. Bedanya adalah kapasitas yang lebih tinggi 30% dari baterai berjenis Ni-Cd. Perbedaan lainnya adalah tidak adanya kandungan Cadmiun, yaitu sebuah zat yang dapat berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.

Sifat baterai ini dapat diisi ulang, bahkan sampai ratusan kali. Selain itu, jenis baterai ini juga mempunyai 40% self discharge per bulan apabila tidak digunakan. Baterai jenis ini biasanya banyak digunakan pada radio komunikasi atau pada kamera.
2.Baterai Ni-Cd (Nicket-Cadmium)
Material elektrolit berupa Metallic Cadmium dan Nickel Oxide Hydroxide membuat jenis ini tergolong sebagai baterai yang bisa diisi ulang. Jenis baterai ini bisa discharge sendiri hingga 30% setiap bulannya apabila tidak digunakan.

Sayangnya, kandungan Cadmiun di dalam baterai ini membuatnya bisa membahayakan manusia.
3.Baterai Lithium-Ion
Baterai jenis ini mungkin sudah sangat familiar bagi Anda. Baterai Lithium-Ion merupakan jenis baterai sekunder yang banyak digunakan pada peralatan elektronik dan sifatnya portable. Mulai dari ponsel, laptop, kamera dan peralatan elektronik lainnya.

Jika dibandingkan dengan baterai Ni-MH, baterai Li-Ion ini 30% lebih ringan, 30% berkapasitas lebih tinggi serta memiliki rasio self-discharge sebesar 20% setiap bulannya. Tak hanya itu saja, bateri Li-Ion ini juga lebih ramah lingkungan.
Dan saat ini sejak era kendaraan listrik seperti sepeda listrik, motor listrik, mobil listrik sudah diciptakan sebuah baterai Lithium-Ion yang super besar dari segi kapasitas dan bentuk.

Meskipun begitu, masih tetap ada sedikit kandungan zat yang bisa membahayakan. Tidak sebenarnya kandungan Cadmiun, karena dampaknya hanya merusak, baik itu merusak lingkungan maupun manusia.
Dibandingkan dengan jenis baterai sekunder lainnya, baterai Li-Ion ini juga merupakan baterai yang dapat dichage atau diisi ulang berkali-kali. Bahkan meskipun diisi ulang berkali-kali pun kemampuan menyimpannya tetap optimal